Kamis, 21 Agustus 2014

Muqaddimah Imam Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi (676 H) Dalam Kitab Attibyaan Fii Adaabi Hamalatil Qur’an




بسم الله الرحمن الرحيم
                        (Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang)
 
Dan hanya kepada-Nya kami meminta pertolongan.Seorang Syekh yang ahli dalam bidang fiqih, seorang panutan yang alim lagi shalih nan zuhud, hafalannya kuat terpatri dalam hati sanubari dan sangat tajam, yaitu Abu Zakaria Muhyiddin Yahya bin Syaraf bin Hizam An-Nawawi (semoga Allah merahmatinya) telah berkata :

Segala puji bagi Allah Yang maha mulia, maha pemberi anugerah, mempunyai kekayaan, keluasan, keutamaan dan kebaikan yang telah menunjukkan kita pada keimanan, mengutamakan agama kita dari agama lainnya, dan mengutamakan kita dengan diutusnya Rasul termulya, terhormat di hadapan Allah yang merupakan kekasih, hamba dan utusan-Nya , Muhammad SAW, dengannya terhapuslah penyembahan berhala, Allah memuliakannya dengan mukjizat abadi hingga akhir zaman, yakni Al-Qur’an yang didalamnya terdapat ayat tantangan bagi manusia maupun jin (yang hendak meniru seperti salah satu ayat ataupun surat silahkan), dengannya maka tumbanglah segala tipu daya para pendengki dan para pembangkang, menjadi pelipur lara bagi para pencintanya , tidak ada pertentangan ataupun perubahan di dalamnya, mudah di ingat dan dihafal sekalipun oleh anak kecil, telah dihafal dengan berbagai perbedaan teori  cara menghafalnya dan juga yang terbaru,siang dan malam ia terjaga dengan sifat pemuji Allah dan keutamaan-Nya, ia menjadi kunci keberhasilan dalam memahami ilmu-ilmunya bagi orang-orang pilihan yang cerdas dan teliti, mereka kumpulkan penjelasan-penjelasan tentang Al-Qur’an itu dalam dada yang penuh keyakinan.

Saya mengucapkan syukur atas semua itu dari segala nikmat-Nya yang tak ternilai, terutama nikmat iman, saya juga meminta pada-Nya agar diberi anugrah bagiku, bagi semua kekasihku, dan semua umat muslim diberi keridhaan-Nya, Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, syahadat yang mengakibatkan ampunan dari-Nya, menjadi penghalang dari panasnya api neraka dan menghantarkan pada indahnya tempat di surga.

Saya juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Nya yang merupakan seorang da’i yang menyeru kepada keimanan. Salawat, salam dan kemuliaan beserta keagungan semoga tetap tercurah limpahkan padanya dan para sahabatnya selama masih ada dunia dan akhirat.
Adapun setelah itu, Sungguh Allah SWT telah memberi dan menambah anugrah yang sangat besar bagi umat ini dengan agama yang diridhai-Nya, yaitu agama Islam, dan anugrah diutusnya Nabi Muhammad SAW sebaik-baik manusia, memuliakannya dengan ucapan termulya kitabullah, memberinya segala perkara tentang sejarah masa lalu dan rahasia masa depan, memberinya kecakapan dalam dakwah ucapan maupun perbuatan, bertatakrama, menguasai hukum, punya argument yang tak terbantahkan jelas dengan bukti keesaan Allah dan lain sebagainya dari semua yang terangkum dalam al-Aquran yang membantah teori atheis dan kesesatan yang nyata, siapa yang membacanya mendapat pahala yang berlipat ganda, harus senantiasa di renungi  maknanya dan selalu di agungkan, terutama ketika ingin dekat dengannya harus meluaskan hati untuk memuliakannya.
Telah banyak karangan kitab yang terkenal dalam khazanah keilmuan Al-Quran, dikarang oleh para ulama dan cendikiawan  tentang keutamaan membaca Al-Qur’an, namun kelemahannya belum ada satupun yang mengarang tentang teori menghafalnya sehingga dulu hanya ada tata cara mengulang ilmu-ilmu tadi yang berakibat hanya mencetak generasi pemahaman saja tanpa hafalan.

Di negaraku Damaskus (semoga Allah senantiasa menjaga dan memeliharanya begitu juga seluruh negara yang ada penduduk muslimnya), saya melihat banyak masyarakat yang mengkaji bacaan Al-Qur’an dalam proses belajar mengajar, baik lembaga formal maupun informal, kelompok ataupun pribadi, mereka sangat bersemangat siang dan malam (semoga Allah menambahkan terus kehausan mereka terhadap ilmu Al-quran dan semua bentuk ketaatan pada-Nya), demi mengharapkan keikhlasan karena Allah yang Maha Agung dan Maha Mulia.

Kemudian mereka memintaku untuk mengarang sebuah ringkasan dalam tatakrama penghafal Al-Quran, dan tentang bagaimana sifat-sifat yang harus di praktekkan bagi penghafalnya dan pencarinya. Sugguh Allah SWT telah mewajibkan nasihat untuk kitabnya Al-Quran. Salah satu ringkasan nasihat untuk Al-Quran adalah;  ‘Penjelasan tatakrama bagi penghafal dan pencari ilmu Al-Qur’an, petunjuk dan peringatan, saya memprioritaskan ringkasan, dan tidak bicara panjang lebar, saya hanya meringkas suatu bab yang dibawahnya ada point-point terpentingnya saja, dan saya membuat rumus setiap pembahasan tentang tatakrama menjadi satu bagian. Oleh karena itu, saya tidak akan menyebut lagi sanad yang telah disebut sebelumnya, Alhamdulillah sanad-sanad itu saya dapatkan dengan mengikuti talaqqi dengan guruku., tujuanku adalah menitik beratkan pada pemahaman itu dan ada isyarat/tanda yang menunjukkan bahwa referensinya sama dengan sebelumnya’.

Alasan mengapa saya memprioritaskan ringkasan adalah karena lebih menitik beratkan pada hafalan al-Quran, dan memberi banyak manfaat pada penghafalnya, dan supaya mudah di sebarluaskan. Lalu nama-nama dan bahasa-bahasa yang asing didengar disemua bab saya berusaha menjelaskannya dengan jelas lengkap dengan barisnya yang benar, dengan berurutan dari awal hingga akhir bab agar pembaca lebih bisa memahami dengan sempurna, supaya hilang keraguan para pelajar yang mempelajarinya. Setelah itu, disela-sela bab ada sejumlah kaidah dan point-point terpentingnya, saya senantiasa menjelaskan kedudukan hadits itu apakah sahih ataupun dhaif, namun tetap saya ambil dari perawi-perawi yang paling tetap meski disuatu keterangan ada juga perawi yang jarang muncul dari hadis yang jarang ditemui.

Ketahuialah, sebenarnya para ulama ahli hadits dan ahli-ahli lainnya ada yang memperbolehkan mengamalkan hadits dhoif dalam konteks keutamaan beramal, saya lebih banyak mengambil yang sahih, tidaklah saya menyebutkan hadis dhaif melainkan hanya di beberapa keterangan saja. Hanya kepada Allah saya pasrah dan bersandar, meminta jaminan dan tempat mengadu, dan saya memohon pada-Nya mudah-mudahan saya diberikan karakter para pembela kebajikan, diberi perlindungan dari serangan para pendengki dan para pembangkang, diberi keistiqomahan didalamnya dan istiqomah dalam semua kebaikan yang senantiasa bertambah, saya merendahkan diri dihadapan-Nya dengan tujuan mudah-mudahan Ia memberikan ridha-Nya, menjadikanku termasuk orang-orang yang takut kepada-Nya dan termasuk orang-orang yang benar-benar bertaqwa, menunjukkanku kedalam niat yang selalu baik, memudahkanku dalam segala bentuk  kebaikan, menolongku dengan segala macam karamah, semoga itu semua terus menerus hingga ajal menjemputku, dan  mudah-mudahan semua do’a diatas berlaku juga bagi semua kekasihku dan semua umat muslim, cukuplah Allah sebaik-baiknya penjaga kita, dan tiada daya upaya dan kekuatan melainkan semuanya daya dan kekuatan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar