بسم الله الرحمن الرحيم
(Dengan menyebut nama
Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang)
Dan hanya kepada-Nya
kami meminta pertolongan.Seorang Syekh yang ahli
dalam bidang fiqih, seorang panutan yang alim lagi shalih nan zuhud,
hafalannya kuat terpatri dalam hati sanubari dan sangat tajam, yaitu Abu
Zakaria Muhyiddin Yahya bin Syaraf bin Hizam An-Nawawi (semoga Allah
merahmatinya) telah berkata :
Segala puji bagi Allah
Yang maha mulia, maha pemberi anugerah, mempunyai kekayaan, keluasan, keutamaan
dan kebaikan yang telah menunjukkan kita pada keimanan, mengutamakan agama kita
dari agama lainnya, dan mengutamakan kita dengan diutusnya Rasul termulya,
terhormat di hadapan Allah yang merupakan kekasih, hamba dan utusan-Nya , Muhammad
SAW, dengannya terhapuslah penyembahan berhala, Allah memuliakannya dengan
mukjizat abadi hingga akhir zaman, yakni Al-Qur’an yang didalamnya terdapat
ayat tantangan bagi manusia maupun jin (yang hendak meniru seperti salah satu
ayat ataupun surat silahkan), dengannya maka tumbanglah segala tipu daya para
pendengki dan para pembangkang, menjadi pelipur lara bagi para pencintanya ,
tidak ada pertentangan ataupun perubahan di dalamnya, mudah di ingat dan
dihafal sekalipun oleh anak kecil, telah dihafal dengan berbagai perbedaan
teori cara menghafalnya dan juga yang
terbaru,siang dan malam ia terjaga dengan sifat pemuji Allah dan keutamaan-Nya,
ia menjadi kunci keberhasilan dalam memahami ilmu-ilmunya bagi orang-orang
pilihan yang cerdas dan teliti, mereka kumpulkan penjelasan-penjelasan tentang
Al-Qur’an itu dalam dada yang penuh keyakinan.
Saya mengucapkan
syukur atas semua itu dari segala nikmat-Nya yang tak ternilai, terutama nikmat
iman, saya juga meminta pada-Nya agar diberi anugrah bagiku, bagi semua
kekasihku, dan semua umat muslim diberi keridhaan-Nya, Saya bersaksi bahwa
tiada tuhan selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, syahadat yang mengakibatkan
ampunan dari-Nya, menjadi penghalang dari panasnya api neraka dan menghantarkan
pada indahnya tempat di surga.
Saya juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Nya
yang merupakan seorang da’i yang menyeru kepada keimanan. Salawat, salam dan kemuliaan
beserta keagungan semoga tetap tercurah limpahkan padanya dan para sahabatnya
selama masih ada dunia dan akhirat.
Adapun setelah itu, Sungguh Allah SWT telah memberi dan menambah anugrah
yang sangat besar bagi umat ini dengan agama yang diridhai-Nya, yaitu agama
Islam, dan anugrah diutusnya Nabi Muhammad SAW sebaik-baik manusia,
memuliakannya dengan ucapan termulya kitabullah, memberinya segala perkara
tentang sejarah masa lalu dan rahasia masa depan, memberinya kecakapan dalam
dakwah ucapan maupun perbuatan, bertatakrama, menguasai hukum, punya argument
yang tak terbantahkan jelas dengan bukti keesaan Allah dan lain sebagainya dari
semua yang terangkum dalam al-Aquran yang membantah teori atheis dan kesesatan
yang nyata, siapa yang membacanya mendapat pahala yang berlipat ganda, harus
senantiasa di renungi maknanya dan
selalu di agungkan, terutama ketika ingin dekat dengannya harus meluaskan hati
untuk memuliakannya.
Telah banyak karangan kitab yang terkenal dalam khazanah keilmuan
Al-Quran, dikarang oleh para ulama dan cendikiawan tentang keutamaan membaca Al-Qur’an, namun
kelemahannya belum ada satupun yang mengarang tentang teori menghafalnya
sehingga dulu hanya ada tata cara mengulang ilmu-ilmu tadi yang berakibat hanya
mencetak generasi pemahaman saja tanpa hafalan.
Di negaraku Damaskus (semoga Allah senantiasa menjaga dan memeliharanya
begitu juga seluruh negara yang ada penduduk muslimnya), saya melihat banyak
masyarakat yang mengkaji bacaan Al-Qur’an dalam proses belajar mengajar, baik
lembaga formal maupun informal, kelompok ataupun pribadi, mereka sangat
bersemangat siang dan malam (semoga Allah menambahkan terus kehausan mereka
terhadap ilmu Al-quran dan semua bentuk ketaatan pada-Nya), demi mengharapkan
keikhlasan karena Allah yang Maha Agung dan Maha Mulia.
Kemudian mereka memintaku untuk mengarang sebuah ringkasan dalam
tatakrama penghafal Al-Quran, dan tentang bagaimana sifat-sifat yang harus di
praktekkan bagi penghafalnya dan pencarinya. Sugguh Allah SWT telah mewajibkan
nasihat untuk kitabnya Al-Quran. Salah satu ringkasan nasihat untuk Al-Quran
adalah; ‘Penjelasan tatakrama bagi
penghafal dan pencari ilmu Al-Qur’an, petunjuk dan peringatan, saya
memprioritaskan ringkasan, dan tidak bicara panjang lebar, saya hanya meringkas
suatu bab yang dibawahnya ada point-point terpentingnya saja, dan saya membuat
rumus setiap pembahasan tentang tatakrama menjadi satu bagian. Oleh karena itu,
saya tidak akan menyebut lagi sanad yang telah disebut sebelumnya,
Alhamdulillah sanad-sanad itu saya dapatkan dengan mengikuti talaqqi dengan
guruku., tujuanku adalah menitik beratkan pada pemahaman itu dan ada
isyarat/tanda yang menunjukkan bahwa referensinya sama dengan sebelumnya’.
Alasan mengapa saya memprioritaskan ringkasan adalah karena lebih
menitik beratkan pada hafalan al-Quran, dan memberi banyak manfaat pada
penghafalnya, dan supaya mudah di sebarluaskan. Lalu nama-nama dan
bahasa-bahasa yang asing didengar disemua bab saya berusaha menjelaskannya
dengan jelas lengkap dengan barisnya yang benar, dengan berurutan dari awal
hingga akhir bab agar pembaca lebih bisa memahami dengan sempurna, supaya
hilang keraguan para pelajar yang mempelajarinya. Setelah itu, disela-sela bab
ada sejumlah kaidah dan point-point terpentingnya, saya senantiasa menjelaskan
kedudukan hadits itu apakah sahih ataupun dhaif, namun tetap saya ambil dari
perawi-perawi yang paling tetap meski disuatu keterangan ada juga perawi yang
jarang muncul dari hadis yang jarang ditemui.
Ketahuialah, sebenarnya para ulama ahli hadits dan ahli-ahli lainnya ada
yang memperbolehkan mengamalkan hadits dhoif dalam konteks keutamaan beramal,
saya lebih banyak mengambil yang sahih, tidaklah saya menyebutkan hadis dhaif
melainkan hanya di beberapa keterangan saja. Hanya kepada Allah saya pasrah dan
bersandar, meminta jaminan dan tempat mengadu, dan saya memohon pada-Nya
mudah-mudahan saya diberikan karakter para pembela kebajikan, diberi perlindungan
dari serangan para pendengki dan para pembangkang, diberi keistiqomahan
didalamnya dan istiqomah dalam semua kebaikan yang senantiasa bertambah, saya
merendahkan diri dihadapan-Nya dengan tujuan mudah-mudahan Ia memberikan
ridha-Nya, menjadikanku termasuk orang-orang yang takut kepada-Nya dan termasuk
orang-orang yang benar-benar bertaqwa, menunjukkanku kedalam niat yang selalu
baik, memudahkanku dalam segala bentuk
kebaikan, menolongku dengan segala macam karamah, semoga itu semua terus
menerus hingga ajal menjemputku, dan
mudah-mudahan semua do’a diatas berlaku juga bagi semua kekasihku dan
semua umat muslim, cukuplah Allah sebaik-baiknya penjaga kita, dan tiada daya
upaya dan kekuatan melainkan semuanya daya dan kekuatan Allah Yang Maha Tinggi
dan Maha Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar