Rabu, 03 September 2014

Hakikat Sufi



Sebelum mengetahui hakikat sufi, maka perlu digaris bawahi bahwa sufi itu adalah seorang yang mempunyai kefokusan dalam menyucikan hati dari sesuatu yang bersifat materi, concern dalam hubungan antara manusia dengan Penciptanya Yang Maha Agung, jujur dalam tindakan dan perbuatan serta maslahat lahir dan batin. Oleh karena itu, sufi haruslah seorang yang mempunyai hati yang bersih ikhlas karena Allah semata, bersosial dengan baik karena Allah sehingga muncullah karamat dari Allah Swt.

Syekh Sahl at-Tastari berkata; “Sufi adalah orang yang suci dari kotoran, senantiasa berfikir, meluangkan banyak waktu buat Allah Swt., baginya tidak ada beda antara emas dan tanah liat”.
Syekh Junaidi berkata: “Sufi bagaikan bumi yang selalu di tanami dengan berbagai macam kotoran, namun bumi tetap membuahkan hasil yang manis nan enak”. 
Sufi yang sebenarnya adalah orang yang selamanya menyucikan jiwa, membersihkan hati, tempat tidur, senantiasa berfikir dalam semua ciptaan Allah, enggan mengetahui sesuatu yang keji dan kefasikan atau mendengki dihatinya, tahu mana hartanya yang benar dan tidak meminta lebih, tahu kewajibannya tanpa mengurangi sedikitpun kewajiban itu, dia mencintai manusia sebagaimana mencintai dirinya sendiri dan tahu apa yang tidak disukai manusia sebagaimana ia sendiri tidak menyukai hal itu. 
Imam Ghazali berkata: “Ketahuilah bahwa orang yang bersuluk pada Allah Swt. itu sedikit sekali jumlahnya, namun yang mengaku banyak. Kita dapat mengetahui tanda orang yang bersuluk dengan baik dari ciri-ciri sebagai berikut; semua tingkah lakunya yang bersifat ikhtiyar sesuai dengan syari’at, bergantung pada keselarasannya dengan cita-cita, keyakinan yang kuat (kebulatan tekad), berani menghadapi resiko dan dapat menahan diri.” 

Dikutip dari Kitab Almunqidz Minad Dholal h.276, Diktat Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar Kairo